Kamis, 27 Agustus 2015

Manfaat-manfaat yang kita dapat dalam berwudhu

Manfaat-manfaat yang kita dapat dalam  berwudhu
   Mengapa kita harus berwudhu? Jawabannya, untuk menjaga kesehatan tubuh dan jiwa. Ketika tubuh kita sehat, jiwa juga akan sehat. Begitu pun sebaliknya, ketika jiwa kita sehat, tubuh kita juga akan sehat. Jiwa dan tubuh terkait erat dalam menentukan kondisi seseorang. Rasulullah Saw bersabda, “barangsiapa berbadan sehat, damai hatinya, dan memiliki makanan untuk sehari-harinya, seolah-olah dunia seisinya dianugerahkan kepadanya” (HR Al-Tirmidzi dan Ibn Majah).
Hadits ini mengindikasikan keterkaitan antara tubuh, jiwa, dan kesejahteraan seseorang. Ketika tubuh kita sehat, jiwa pun akan sehat. Setiap muslim dianjurkan menjaga kesehatan yang membahagiakan (sehat wal afiat). Sehat diambil dari kata shihhah yang merunjuk pada kondisi tubuh yang baik. Sedangkan afiyah mengacu pada sehat secara bati atau jiwa seseorang.
Air wudhu, selain dapat menenangkan hati, juga dapat membersihkan diri dari kotoran. Banyak penelitian yang mengaitkan efek positif air wudhu bagi kesehatan tubuh. Ini berarti, dengan berwudhu seseorang akan mendapatkan keberkahan hidup di dunia (berupa kesehatan) dan kemuliaan karena dosa yang menempel terkikis habis.
Efek positif wudhu terbagi dua. Pertama, membersihkan diri dari dosa yang menempel dan menenangkan batin. Rasulullah Saw, “apabila seorang hamba berwudhu, ketika ia membasuh mukanya, keluarlah semua dosa dari mukanya bersama air itu atau bersama tetesan terakhir. Jika ia membasuh kedua tangannya itu bersama air atau tetesan terakhir. Jika ia membasuh kedua tangannya itu bersama air tetesan teakhir. Dan jika ia membasuh kedua kakinya, keluarlah semua dosa yang diperbuat oleh kedua kakinya itu bersama air atau tetesan terakhir, sehingga ia benar-benar bersih dari semua dosa” (HR Muslim).
Selain membersihkan diri dari dosa, air wudhu juga berdampak pada kesehatan jiwa. Rasulullah Saw menganjurkan umat islam untuk berwudhu ketika sedang marah atau gelisah. Bukan hanya membasuh wajah, tapi seluruh anggota badan yang disyari’atkan untuk dibasuh dalam ibadah wudhu.
Kedua, membersihkan tubuh dari kotoran yang menyebabkan penyakit. Kalau sering berwudhu, kotoran di hidung, telinga, dan anggota wudhu lain akan menjadi bersih. Wudhu, menurut ilmu kesehatan, dapat menahan tubuh dari mikroba. Muhammad Kamil Abdul Shamad mengatakan, mikroba akan menumpuk pada anggota tubuh kita, namun akan menghilang ketika kita membersihkannya. Mikroba yang tumbuh dalam hidung, misalnya dapat mengundang penyakit flu.
Selain itu juga, penelitian Dr. Syahathah dari Universitas Alexandria menemukan bahwa wudhu yang benar mampu mencegah 17 macam penyakit serius, antara lain penyakit mata, penyakit telinga, penyakit hidung (termasuk sinusitis), radang tenggorokan penyakit pernapasan (seperti batuk dan paru-paru), penyakit jiwa, da penyakit kulit. Betapa luar biasanya hikmah yang ada pada ritual berwudhu sehingga tidak boleh diabaikan begitu saja. Terlebih lagi, wudhu yang dilakukan minimal lima kali dalam sehari ketika ingin melaksanakan shalat fardu.
Ketika berwudhu, disunahkan melakukan istinsyaq (menghirup air kedalam hidung) tiga kali, kemudian menyembukannya kembali (tetap dengan hidung). Prof. Dr, Syahathah dari bagian THT fakultas kedokteran Universitas alexandria membuktikan dalam suatu penelitiannya bahwa istinsyaq (menghirup air lewat hidung) sewaktu wudhu dapat membesihkan hidung dari kuman-kuman. Sementara itu, intisar atau mengeluarkan air yang dihirup lewat hidung dapat mengeluarkan kuman tersebut sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi hidung. Adapun berkumur-kumur dalam wudhu dapat menjaga kebersihan mulut dan kerongkongan dari peradangan, pembusukan gusi, dan menjaga kebersihan gigi dari sisa makanan yang menempel. Kurang memperhatikan kebersihan mulut akan mengakibatkan pembusukan yang bebahaya bagi darah. Berkumur-kumur akan menyegarkan dan memelihara kesehatan mulut. Bukan hanya mulut, kesehatan kulit juga terjaga ketika rutin berwudhu.
Membasuh wajah saat berwudhu terlebih jika disertai pemijatan akan merangsang pertumbuhan jaringan kolagen dan melancarkan peredaran darah di wajah. Wajah pun akan tampak cerah dan sehat. Allah Swt berfirman dalam surah Al-Fath ayat 29, “mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaanya, pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud.”
Tanda-tanda bekas sujud bermakna bahwa oang-orang yang berwudhu secara baik, wajahnya menjadi bersih bercahaya, kuitnya berwarna rata dan indah, serta tidak kusam. Pada wajah yang bercahaya itu tampak bersinar tawadhu, yaitu ciri hamba Allah Swt yang menyadari keberadaannya sebagai khalifah. Orang seperti ini, kehadirannya akan selalu dirindukan oleh banyak orang dan hatinya selau tersirami dengan rahmat Allah Swt sehingga bahagia dan sejahteralah hidupnya. Banyaklah wudhu untuk mencari ridha Alah Swt seta untuk mendapatkan wajah berseri dan awet muda.
Membasuh lengan bermanfaat untuk meningkatkan peredaran energi sehingga menguangi risiko rematik. Di samping itu pada lengan tedapat banyak titik akunpuntur yang berkolerasi terhadap berbagai organ tubuh. Dengan demikian, pemijatan sederhana dan aliran pada lengan akan menggerakkan chi  pada organ-organ tersebut serta menstabilkan hawa panas dan dingin di dalam tubuh. Dalam membasuh lengan, dianjurkan untuk melakukan pemijatan ringan agar bermanfaat secara maksimal.
Membasuh rambut bermanfaat untuk membersihkan kepala dari kotoran. Hendaknya, pembasuh dilakukan ke seluruh kepala dan disertai pemijatan di kulit kepala karena di kepala banyak terdapat titk akunpuntu yang berhubungan dengan organ-ogan tubuh yang vital. Dengan pemijatan, diharapkan aliran chi di kepala dan organ-ogan vital terkait akan menjadi baik sehingga tercapailah keseimbangan energi tubuh.
Membasuh telinga saat wudhu, sebaiknya, disertai dengan pemijatan karena pada permukaan telinga terdapat 73 titik akupunktur yang sangat penting. Jika dilakukan pemijatan, akan melancarkan aliran energi ke seluruh organ tubuh. Cara mencuci telinga yang benar adalah dengan membasahi kedua tangan dengan air. Kemudian, ratakan air ke seluruh permukaan daun telinga sambil dipijat ringan. Pijatan ini sangat bermanfaat, terutama pada penderita penyakit metabolik.
Pencucian kaki adalah prosesi terakhir. Batas-batas yang dicuci adalah hingga mata kaki, yaitu batas kemungkinan terjadinya kontak dengan berbagai kotoran. Saat mencuci kaki, hendaknya, disertai dengan pemijatan karena pada kaki terdapat titik akunpunktur untuk melancarkan chi serta oesderan pada kaki. Titik akupunktur di kaki meupakan titik kauh yang banyak digunakan untuk merangsang metabolisme organ-organ penting manusia. Pemijatan dengan dialiri air akan membuat pikiran releks dan memperbaiki kerja organ-organ tersebut.
Tidakah heran, wudhu wajib dilakukan ketika kita hendak shalat. Kalau berhalangan, wudhu bisa diganti dengan tayamum. Perintah wudhu tidak terbatas pada pemenuhan kewajiban syarat sahnya shalat saja,, praktek wudhu pun berdampak pada kondisi tubuh dan jiwa kita.
Al-kisah, seorang ulama shaleh bernama Junaid al-Baghdadi sedang sakit mata. Setelah memeriksa kondisi sang ulama, dokter melarang menyentuhkan air ke matanya. Pesannya, “jika kamu ingin cepat sembuh, jangan sampai terkena air.” Namun, sang ulama melanggarnya karena rindu pada segarnya air wudhu. Ke esokan harinya, keajaiban terjadi. Matanya sembuh dan normal kembali. Tiba-tiba suara gaib terdengar, “Junaid matamu sembuh karena engkau lebih ridha kepada-ku. Bahkan, seandainya ahli neraka meminta kepada-ku dengan semangat junaid, niscaya aku luluskan permintaannya.
Kaba kesembuhan mata Junaid tersiar. Dokter yang menasehatinya segera datang karena penasaran dengan kesembuhan itu. Dokter bertanya, “wahai Junaid, apa yang telah engkau lakukan sehingga matamu bisa sembuh?”
“aku membasuh muka dan mataku, kemudian shalat,” jawab Junaid.
Dokter terkejut ketika mendengar jawaban itu. Ia tak percaya, tapi tak punya alasan untuk itu. Dokter yang beragama Nasrani itu akhirnya beriman kepada Allah dan masuk islam. “itu obat dari tuhan yang menciptakan sakit. Dia pulalah yang akan menciptakan obatnya. Sebenarnya yang sakit adalah mata hatiku dan Junaid-lah dokternya,” ujarnya yakin.
Wudhu dalam kisah tadi tak hanya berpahala dan bemanfaat bagi kesehatan, tapi juga memancarkan hidayah kepada orang-orang yang berpikir. Dengan kata lain, keajaiban wudhu dapat membuat hati terbuka setelah sekian lama tertutup. Mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw berlaku untuk waktu yang sangat lama. Berbeda dengan nabi lain. Mukjizat mereka hanya sesaat dan hanya berlaku sekali.           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar