Apakah salah ingin menjadi orang kaya ? menurut saya “tidak”, dengan syarat kita bisa memanfaatkan kekayaan tersebut dengan benar.
Memang, kekayaan bukan segalanya. Kekayaan pun
tak dapat menjamin kebahagian. Namun kekayaan adalah alat bantu yang memudahkan
anda dan keluarga untuk lebih bahagia. Kekayaan juga tidak otomatis membuat
anda lebih mulia. Namun kekayaan dapat membantu anda memuliakan keluarga,
sesama muslim, dan agama. pertanyaan, “ yang benar aja sech
dengan kaya kita dapat memuliakan keluarga, sesama manusia, dan agama? .
mari kita berpikir sejenak. Misalnya ; Ketika anak anda sakit keras dan perlu
biaya besar untuk berobat apa yang kita perlukan? Ketika istri anda tengah bersalin dan perlu
biaya besar untuk operasi apakah yang kita perlukan? Ketika orangtua anda ingin
berhaji dan mereka tidak mampu, apa yang kita lakukan untuk dapat menghajikan
mereka ? sedangkan kita tidak punya apa-apa. Disini kita menyadari bahwa kekayaan
itu juga penting.
Masih bingung, coba kita renungkan kata-kata
di bawah ini:
·
Orang miskin bisa umrah, orang kaya bisa umrah
dan mengumrahkan.
·
Orang miskin bisa sekolah. Si kaya bisa
sekolah membangun sekolah.
· Orang miskin bisa pergi ke mesjid. Si kaya
bisa ke mesjid dan membangun mesjid.
· Orang miskin bisa hafal Al-Quran. Si kaya pun
bisa hafal Al-Quran dan membangun rumah tahfizh.
·
Orang miskin bisa berdzikir. Si kaya pun bisa
berdzikir dan membiayai majelis dzikir.
· Orang miskin bisa menuntut ilmu. Si kaya bisa
menuntut ilmu dan bisa membiayai majelis ilmu.
· Lihatlah, dengan kekayaan, kita akan lebih
mudah untuk melaksanakan zakat, sedekah, akikah, kurban, haji, umrah,
mengeluarkan harta untuk kemajuan agama, dakwah, dan kepentingan sosial
lainnya.
Namun pada intinya “kaya” atau “miskin” gak
jadi masalah, yang terpenting bagaimana kita bersyukur kepada Allah atas nikmat
yang telah diberikannya kepada kita. Secara agama, orang miskin punya keutamaan
sendiri, namun jangan lupa. Begitu pula dengan orang kaya yang memiliki keutamaan sendiri sebagai yang telah disebutkan
di atas (kalau dia gunakan untuk kebaikan). Terserah, kita pilih yang mana,
menjadi orang kaya atau miskin ?. yang terpenting kita jangan sampai mengatakan
miskin itu tercela, begitu juga sebaliknya. Mungkin setiap orang punya alasan tertentu mengapa
dia memilih menjadi orang kaya atau miskin. Sekian.
Buku rujukan
Ippho santoso. 2012. hanya 2 menit anda bisa tahu potensi
rezeki anda. Jakarta: PT Elix Media Komputindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar