Manfaat setiap gerakan shalat
1. Niat.
Nabi Muhamma bersabda:”sesungguhnya amal itu
tergantung pada niatnya”. Niat adalah untuk meneguhkan pekerjaan seseorang
supaya lebih mantap dan tahu apa yang akan dilakukan.
2. Berdiri tegak (bagi yang mampu)
Posisi berdiri harus benar-benar bertumpu pada kedua
belah kaki secara baik, tidak boleh tertumpu pada satu kaki (kecuali penyebab
tertentu seperti cacat dan sebagainya), karena hal ini akan menyebabkan
perubahan postor tubuh seseorang dan dalam jangka panjang akan mengubah
struktur tulang belakang. Dengan posisi baik yang baik akan terhindar dari
kelelahan. Bila posisi baik dicapai maka kedudukan saraf pada tempatnya dan
aliran darah berjalan sempurna, metabolisme sel tubuh normal secara maksimal
dan menyeluruh.
3. Takbiratul ihram.
Mengangkat kedua tangan, membuka dada, menarik nafas,
memberikan aliran darah, dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk di
isi ke mata, telinga, mulut, bagian otak pengatur keseimbangan tubuh sehingga
membuka mata, telinga dan menjaga keseimbangan tubuh.
Di antara manfaat fisik yang penting dari gerakan ini
adalah memperkuat urat-urat yang bekerja pada gerakan ini. Gerakan ini juga memberikan
kekuatan pada otot tangan, dada, dan kedua telapak. Selain itu juga dapat
menambah kelenturan sendi-sendi yang bekerja yaitu sendi bahu, sendi siku dan
sendi telapak tangan. Mengulang-ulang mengangkat kedua tangan dapat membantu
memperbaiki tubuh dalam jaringan pengikat bahu dan tubuh dan tubuh yang paling
atas. Begitu juga gerakan ini dianggap sebagai perlindungan dan pengobatan bagi
postur tubuh yang rusak.
Setelah posisi yang baik gerakan yang pertama dilakukakn
adalah gerakan mengangkat kedua tangan atau takbir, gerakan ini gerakan pertama
dalam shalat sehingga bisa diartikan sebagai gerakan “pemanasan”. Gerakan ini
sekaligus menarik otot belakang yang berhubungan dengan punggung yang pada
saatnya nanti akan bergerak. Mengangkat tangan setinggi/ sejajar dengan telinga
dengan kedua telapak tangan menghadap ke kiblat dilakukan secara maksimal dari
keseimbangan tubuh. Dengan gerakan ini menjaga dan apat melindungi dari cedera
otot dan punggung da terjadinya risiko pembungkukan.
4. Bersedekap.
Nabi Saw meletakkan tangannya yang kanan di atas
permukaan telapak tangan yang kiri, pergelangan tangan dan lengan tangan.” (HR.
Abu Daud).
Menekan pembuluh darah balik pada lengan kiri sehingga
pembuluh darah yang ditelapak kanan akan akan mengembang. Semakin lama bacaan
semakin tinggi tekanan darah.
Posisi bersedekap yang baik adalah dalam arti sesuai dengan
kaidah ergonomis akan sangat membantu mencapai
kekhusyuan, oleh karenanya menilik dan hal tersebut mak posisi yang
paling ideal adalah meletakkan kedua tangan di atas pusar dan di bawah dada.
Dalam posisi sedekap, posisi tangan dalam keadaan membentuk siku 90 derajat.
Keadaan seperti ini tidak membuat lelah atau tidak ada beban yang berlebihan
ditanggung oleh kedua tangan, sehingga sikap ini mencapai titik keseimbangan
ideal. Posisi bersekedap ini juga memperkuat kedudukan kaki. Posisi bersedekap ini
dapat mencegah terjadinya efek pembenkokan tulang belakang, dan sekaligus
menjadi terapi kelainan atau penyakit di sekitar tulang belakang. lakukan semua
gerakan dngan nyaman dan tidak ada pemaksaan yang akan mengakibatkan kosentrasi
akan berkurang.
Sikap bersedekap yang lamanya ditentukan oleh bacaan Al
Fatihah atau bacaan surah lainnya akan berakibat langsung mengingkat intensitas
infra merah dari tangan kiri, sementara tangan kiri ini posisinya tertelungkup
di atas perut sebelah kanan, maka infra merah melakukan aktifitas sistem
pembusukan yang terjadi di perut, dengan demikian semakin lama bacaan maka
selama itu pula infra merah melakukan aktifitas sistem pembusukan di
pencernaan, demikian yang di sampaikan bapak Isran.
5. Ruku’.
·
Saat takbir untuk rukuk darah disemprotkan
dengan kecepatan tinggi mengisi kembali pembuluh darah yang ada di mata dan
telinga atau seluruh bagian kepala.
·
Melenturkan tulang belakang yang berisi tulang
yang merupakan saraf sentral beserta sistem aliran darahnya.
·
Merawat tuas sistem keringat yang terdapat di
punggung, pinggang paha dan betis belakang. menjaga kelenturan tulang leher/
tengkuk/ saluran saraf memori.
·
Ruku’ yang ditekuk maksimal 90 derajat akan
bermanfaat untuk menarik urat pinggang, sehingga bisa mecegah sakit pinggang
awal dari penyakit ginjal.
Pada saat rukuk terdapat manfaat yang banyak sekali;
terdapat sejumlah besar otot-otot yang bekerjasama untuk merealisasikan gerakan
itu, sehingga otot itu menjadi kuat, di antaranya otot dua bahu, dua tangan,
leher.
Sedangkan pada saat gerakan bangun dari rukuk ada pula
yang bekerja, terutama otot tulang punggung yang berdekatan dengan tulang belakang. betapa pentingnya
kekuatan otot tulang belakang ini,
terlebih bila kitamengetahui bagaiman struktur tulang belakang dibentuk.
Gerakan rukuk juga akan menambah elastisitas tulang
belakang karena pada saat itu keadaan badan dalam keadaan condong ke depan,
maka tulang belakang akan membantang dan tulang-tulangnya saling menjauh,
sehingga akan sanagt membantu dalam porses elestisitas.
Demikian juga rukuk akan dapat menambah fleksiblitas
dada. Orang yang melakukan rukuk sekalipun tidak disadari dalam melakukannya,
edang melakukan pengeluaran pernafasan panjang yang dipaksa, dan yang yang
demikian sanga penting bagi sistem pernafasan. Dalam keadaaan seperti ini maka
akan mengeluarkan semua udara kotor yang tertinggal di dalam paru-paru, supaya paru
dapat dipenuhi kembali dengan udara yang baru, yang membawa oksigen baru,
terlebih dibantu denan ucapan tasbih yang dikumandangkan saat keadaan rukuk.
Rukuk dapat menstimulasi kerja sistem pencernaan, karena
pada saat rukuk terjadinya persentuhan usus dan perut besar, maka gerakan itu
menjalar pada keduanya dan mulailah istem itu bekerjasehingga rukuk ini
smenjadi perlindungan sulitnya buang air besar.
Rukuk menjadi media pemanasan masuknya oksigen ke kepala
sebagai satu asupan terhadap kebutuhan otak terhadap kebutuhan otak terhadap
oksigen. Dengan gerakan yang sempurna, yakni pada saat rukuk posisi kepala
menengadah akan menjadi optimali semburan oksigen dan tulang belakang.
Beberapa penyakit bisa di atasi dengan gerakan rukuk yang
sempurna di antaranya mengobati pemekaran pembuluh darah betis, pembekuan
pembuluh arah bagian dalam, pusing, sakit tulang punggung, radang sendi, coplas
atau tekananan darah rendah. Akan tetapi perlu di ingat bahwa semua itu bukan
untuk tujuan manfaat, akan tetapi adalah keikhlasan penghambaan diri kita
kepada Allah Swt sebagai manifestasi syukur kepadanya.
6. Bangun dari ruku’ (‘i’tidal).
ketika hendak melakukan berdiri dari rukuk maka beberapa
otot punggung, pinggul, dan bagian belakang dari kaki akan mengerut, tapi
sebaliknya otot bagian depan seperti dada dan perut akan mengendor. Otot-otot
tersebut pada saat rukuk mendapat tekanan gravitasi bumi, kekuatan otot ini
memang mendapatkan tekanan yang berbeda-beda.
Oleh karenanya dengan gerakan bangkit dari rukuk adalah manfaat besar agar manusia mampu
mengembalikan posisinya semula menjadi tegak dengan penguatan otot punggung dan
tulang belakang. penguatan ini dibantu dengan menggerakkan kedua kedua belah
tangan ke arah belakang sama halnya takbiratul ihram. Tentang cara mengangkat
kedua tangan ini Abdullah bin Umar berkata;” ketika memulai shalat Rasulullah
mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua pundak beliau. Begitu juga kerika
bangun dari rukuk sampai membaca sami’allahu liman hamidah rabbana lakal
hamdu”.
7.
Gerakan turun dari ruku’.
Pada posisi gerakan ini terjadi pelatihan memperkuat otot
dan sendi yang bekerja, dan melatih elastisitas, serta melatih fleksiliblitas,
yaitu pada sendi paha, lutut, dan mata kaki, dan bahkan menjaga kekeringan yang
terjadi pada sendi. Menstimulasi darah, sehingga dapat memperluas pembuluh
darah arteri, menghilangkan kolesterol, membakar lemak, mencegah terjadinya
penebalan pada dinding pembuluh nadi.
8. Sujud.
Pada saat sujud pembuluh darah nadi/ balik terkeunci di
pangkal paha, sehingga darah akan lebih banyak dialirkan kembali ke jantung dan
dipompa ke kepala. Hal terebut akan membiasakan lebih, sehingga dapat mencegah
stroke, sakit flu, pilek, asuk angin, dan marah.
Selain itu juga, pada saat sujud posisi kepala berada
lebih rendah dari pinggang maka dalam keadaan seperti itu suplai oksigen ke
kepala semakin besar yang merupakan sumber kebutuhan untuk kepala secara
optimal. Sehingga dengan sujud bisa menjaga kesehatan otak dan saraf, selain
juga dapat menjaga memberikan aliran darah ke pembuluh darah arteri lebih
mudah.
Dengan demikian saat mendapat tekanan tiba-tiba,
kelenturan pembuluh darah sudah terlatih, dan hal ini menghindari serangan
jantung dan pecahnya pembuluh darah di otak. Selain itu dengan sujud bisa
melatih kelenturan tulang belakang.menstimulasi kerja paru-paru dan
mempertahankan kelenteruan dada, sebagai salah satu terjadinya mekanisme tarik
dan keluar napas. Karena sebetulnya pada saat bernapas yang bergerak terlebih
dahulu adalah rongga dada kemudian diikuti oleh gerakan paru-paru yang
mengembang. Pada kasus asthma terjadi karena gerakan paru-paru terimpit oleh
rongga dada yang tidak bergerak, karena sudah terbalut oleh lemak.
Dalam melakukan gerakan sujud meliputi gerakan kedua
tangan, otot yang bekerja pada gerakan tersebut, menahan beban badan, gerak
waktu sujud termasuk pengaruhnya terhadap kedua kaki, otot tangan, dan bagian
depan dada serta perut. Anggota badan yang harus serta dalam gerakan ujud ini.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah Saw bersabda:”aku
perintahkan sujud atas tujuh bagian tubuh yaitu kening, hidung, (beliau
menunjuk dengan jari beliau), dua tanganm dua kaki, dan ujung telapak kaki.
Aku dilarang menggabungkan kain dan rambut.
Ketika seorang bertumpu pada telapak tangan dan jarak
renggang antara siku dan lambung maka otot-otot lengan mengarahkan tenaga yang
besar untuk menopang berat badan bersama dengan otot leher. Pinggul yang
terangkat tinggi juga menambahkan beban pada otot lengan dan leher. Bila sujud
ini berlangsung lama maka otot lengan dan leher akan menahan beban berat, akan
tetapi karena beban terbagi rata dengan ketujuh anggota tubuh maka hal ini
tidak terjadi. Pembagian beban antara lengan dan leher ini juga memberikan
kesempatan untuk membersihkan sisa-sisa pembakaran yang ada di otot akibat
pengarahan tenaga. Selain itu, hal ini akan mencegah terbentuk asam laktik yang
akan memutuskan sinyal-sinyal saraf dan otot sehingga mengakibatkan seseorang
tidak akan mencapai manfaat dengan optimal.
9.
Duduk di antara dua sujud.
Apabila dilakukan agak lama akan menarik uraf saraf
terutama pada pangkal paha sampai lutut. Bermanfaat untuk mencegah pengapuran,
sakit tenggorokan, memurnikan kelenjar liur, menjaga kelenturan saraf penopang
dan kesimbangan tubuh.
Manfaat lainnya yang penting adalah membebaskan
ujung-ujung bagian bawah dari kebekuan darah dan melancarkan aliran pembuluh
darah seseorang yang dapat mencegah timbulnya berbagai macam penyakit.
Manfaat besar lainnya sebagai sarana istirahat atau dalam
bahasa agamanya thuma’ninah. Dalam kehidupan nyata saja perlu istirahat untuk
menghindari beban yang akan menyebabkan stress atau tekanan mental.
10.
Posisi bangkit sujud untuk berdiri.
Kedua belah kaki dan seluruh jari kaki ditekuk. Posisi
ini dapat menyeimbangkan sistem elektrik saraf keseimbangan tubuh, dan juga
memperbaiki/ menjaga kelenturan saraf keperkasaan. Sehingga mencegah penyakit
penyakit diabetes, sulit buang air kecil, prostat dan hernia.
11. Tasyahud awal dan akhir.
Posisi ini akan bermanfaat untuk membongkar pengapuran
pada cekungan kaki kiri, supaya saraf keseimbangan yang berhubungan dengan mata
akan terjaga, sehingga kosentrasi akan terjaga.
12. Salam.
Posisi ini kalau dilakukan secara maksimal dengan baik
akan menarik urat leher yang bermanfaat untuk menjafa kelenterunnya, sehingga
menjaga tangan sampai urat leher kering, kaku, terbalut kista/ benjolan, maka
jika leher banyak benjolan akan mengganggu kecerdasan dan kosentrasi.
Buku rujukan : 7
sahabat, “Hikmah sehat gerakan Shalat. 2010. Jakarta: PT. Lingkar Pena
Kreativa.