Manfaat-manfaat yang kita dapat dalam berwudhu
Mengapa
kita harus berwudhu? Jawabannya, untuk menjaga kesehatan tubuh dan jiwa. Ketika
tubuh kita sehat, jiwa juga akan sehat. Begitu pun sebaliknya, ketika jiwa kita
sehat, tubuh kita juga akan sehat. Jiwa dan tubuh terkait erat dalam menentukan
kondisi seseorang. Rasulullah Saw bersabda, “barangsiapa berbadan sehat, damai
hatinya, dan memiliki makanan untuk sehari-harinya, seolah-olah dunia seisinya
dianugerahkan kepadanya” (HR Al-Tirmidzi dan Ibn Majah).
Hadits ini mengindikasikan keterkaitan antara
tubuh, jiwa, dan kesejahteraan seseorang. Ketika tubuh kita sehat, jiwa pun
akan sehat. Setiap muslim dianjurkan menjaga kesehatan yang membahagiakan
(sehat walafiat). Sehat diambil dari kata shihhah yang merunjuk pada
kondisi tubuh yang baik. Sedangkan afiyah mengacu pada sehat secara bati
atau jiwa seseorang.
Air wudhu, selain dapat menenangkan hati, juga
dapat membersihkan diri dari kotoran. Banyak penelitian yang mengaitkan efek
positif air wudhu bagi kesehatan tubuh. Ini berarti, dengan berwudhu seseorang
akan mendapatkan keberkahan hidup di dunia (berupa kesehatan) dan kemuliaan karena
dosa yang menempel terkikis habis.
Efek positif wudhu terbagi dua. Pertama,
membersihkan diri dari dosa yang menempel dan menenangkan batin. Rasulullah
Saw, “apabila seorang hamba berwudhu, ketika ia membasuh mukanya, keluarlah
semua dosa dari mukanya bersama air itu atau bersama tetesan terakhir. Jika ia
membasuh kedua tangannya itu bersama air atau tetesan terakhir. Jika ia
membasuh kedua tangannya itu bersama air tetesan teakhir. Dan jika ia membasuh
kedua kakinya, keluarlah semua dosa yang diperbuat oleh kedua kakinya itu
bersama air atau tetesan terakhir, sehingga ia benar-benar bersih dari semua
dosa” (HR Muslim).
Selain membersihkan diri dari dosa, air wudhu
juga berdampak pada kesehatan jiwa. Rasulullah Saw menganjurkan umat islam
untuk berwudhu ketika sedang marah atau gelisah. Bukan hanya membasuh wajah,
tapi seluruh anggota badan yang disyari’atkan untuk dibasuh dalam ibadah wudhu.
Kedua, membersihkan tubuh dari kotoran yang
menyebabkan penyakit. Kalau sering berwudhu, kotoran di hidung, telinga, dan
anggota wudhu lain akan menjadi bersih. Wudhu, menurut ilmu kesehatan, dapat
menahan tubuh dari mikroba. Muhammad Kamil Abdul Shamad mengatakan, mikroba
akan menumpuk pada anggota tubuh kita, namun akan menghilang ketika kita
membersihkannya. Mikroba yang tumbuh dalam hidung, misalnya dapat mengundang
penyakit flu.
Selain itu juga, penelitian Dr. Syahathah dari
Universitas Alexandria menemukan bahwa wudhu yang benar mampu mencegah 17 macam
penyakit serius, antara lain penyakit mata, penyakit telinga, penyakit hidung
(termasuk sinusitis), radang tenggorokan penyakit pernapasan (seperti batuk dan
paru-paru), penyakit jiwa, da penyakit kulit. Betapa luar biasanya hikmah yang
ada pada ritual berwudhu sehingga tidak boleh diabaikan begitu saja. Terlebih
lagi, wudhu yang dilakukan minimal lima kali dalam sehari ketika ingin
melaksanakan shalat fardu.
Ketika berwudhu, disunahkan melakukan
istinsyaq (menghirup air kedalam hidung) tiga kali, kemudian menyembukannya
kembali (tetap dengan hidung). Prof. Dr, Syahathah dari bagian THT fakultas
kedokteran Universitas alexandria membuktikan dalam suatu penelitiannya bahwa istinsyaq
(menghirup air lewat hidung) sewaktu wudhu dapat membesihkan hidung dari
kuman-kuman. Sementara itu, intisar atau mengeluarkan air yang dihirup lewat
hidung dapat mengeluarkan kuman tersebut sehingga mengurangi kemungkinan
terjadinya infeksi hidung. Adapun berkumur-kumur dalam wudhu dapat menjaga
kebersihan mulut dan kerongkongan dari peradangan, pembusukan gusi, dan menjaga
kebersihan gigi dari sisa makanan yang menempel. Kurang memperhatikan
kebersihan mulut akan mengakibatkan pembusukan yang bebahaya bagi darah.
Berkumur-kumur akan menyegarkan dan memelihara kesehatan mulut. Bukan hanya
mulut, kesehatan kulit juga terjaga ketika rutin berwudhu.
Membasuh wajah saat berwudhu terlebih jika
disertai pemijatan akan merangsang pertumbuhan jaringan kolagen dan melancarkan
peredaran darah di wajah. Wajah pun akan tampak cerah dan sehat. Allah Swt
berfirman dalam surah Al-Fath ayat 29, “mereka rukuk dan sujud mencari
karunia Allah dan keridhaanya, pada wajah mereka tampak tanda-tanda
bekas sujud.”
Tanda-tanda bekas sujud bermakna bahwa oang-orang
yang berwudhu secara baik, wajahnya menjadi bersih bercahaya, kuitnya berwarna
rata dan indah, serta tidak kusam. Pada wajah yang bercahaya itu tampak
bersinar tawadhu, yaitu ciri hamba Allah Swt yang menyadari keberadaannya
sebagai khalifah. Orang seperti ini, kehadirannya akan selalu dirindukan oleh
banyak orang dan hatinya selau tersirami dengan rahmat Allah Swt sehingga
bahagia dan sejahteralah hidupnya. Banyaklah wudhu untuk mencari ridha Alah Swt
seta untuk mendapatkan wajah berseri dan awet muda.
Membasuh lengan bermanfaat untuk meningkatkan
peredaran energi sehingga menguangi risiko rematik. Di samping itu pada lengan
tedapat banyak titik akunpuntur yang berkolerasi terhadap berbagai organ tubuh.
Dengan demikian, pemijatan sederhana dan aliran pada lengan akan menggerakkan chi
pada organ-organ tersebut serta
menstabilkan hawa panas dan dingin di dalam tubuh. Dalam membasuh lengan,
dianjurkan untuk melakukan pemijatan ringan agar bermanfaat secara maksimal.
Membasuh rambut bermanfaat untuk membersihkan
kepala dari kotoran. Hendaknya, pembasuh dilakukan ke seluruh kepala dan
disertai pemijatan di kulit kepala karena di kepala banyak terdapat titk
akunpuntu yang berhubungan dengan organ-ogan tubuh yang vital. Dengan
pemijatan, diharapkan aliran chi di kepala dan organ-ogan vital terkait akan
menjadi baik sehingga tercapailah keseimbangan energi tubuh.
Membasuh telinga saat wudhu, sebaiknya,
disertai dengan pemijatan karena pada permukaan telinga terdapat 73 titik akupunktur
yang sangat penting. Jika dilakukan pemijatan, akan melancarkan aliran energi
ke seluruh organ tubuh. Cara mencuci telinga yang benar adalah dengan membasahi
kedua tangan dengan air. Kemudian, ratakan air ke seluruh permukaan daun
telinga sambil dipijat ringan. Pijatan ini sangat bermanfaat, terutama pada
penderita penyakit metabolik.
Pencucian kaki adalah prosesi terakhir.
Batas-batas yang dicuci adalah hingga mata kaki, yaitu batas kemungkinan
terjadinya kontak dengan berbagai kotoran. Saat mencuci kaki, hendaknya,
disertai dengan pemijatan karena pada kaki terdapat titik akunpunktur untuk
melancarkan chi serta oesderan pada kaki. Titik akupunktur di kaki
meupakan titik kauh yang banyak digunakan untuk merangsang metabolisme
organ-organ penting manusia. Pemijatan dengan dialiri air akan membuat pikiran
releks dan memperbaiki kerja organ-organ tersebut.
Tidakah heran, wudhu wajib dilakukan ketika
kita hendak shalat. Kalau berhalangan, wudhu bisa diganti dengan tayamum.
Perintah wudhu tidak terbatas pada pemenuhan kewajiban syarat sahnya shalat
saja,, praktek wudhu pun berdampak pada kondisi tubuh dan jiwa kita.
Al-kisah, seorang ulama shaleh bernama Junaid
al-Baghdadi sedang sakit mata. Setelah memeriksa kondisi sang ulama, dokter
melarang menyentuhkan air ke matanya. Pesannya, “jika kamu ingin cepat sembuh,
jangan sampai terkena air.” Namun, sang ulama melanggarnya karena rindu pada
segarnya air wudhu. Ke esokan harinya, keajaiban terjadi. Matanya sembuh dan
normal kembali. Tiba-tiba suara gaib terdengar, “Junaid matamu sembuh karena
engkau lebih ridha kepada-ku. Bahkan, seandainya ahli neraka meminta kepada-ku
dengan semangat junaid, niscaya aku luluskan permintaannya.”
Kaba kesembuhan mata Junaid tersiar. Dokter
yang menasehatinya segea datang kaena penasaran dengan kesembuhan itu. Dokter
bertanya, “wahai Junaid, apa yang telah engkau lakukan sehingga matamu bisa
sembuh?”
“aku membasuh muka dan mataku, kemudian
shalat,” jawab Junaid.
Dokter terkejut ketika mendengar jawaban itu.
Ia tak percaya, tapi tak punya alasan untuk itu. Dokter yang beragama Nasrani
itu akhirnya beriman kepada Allah dan masuk islam. “itu obat dari tuhan yang
menciptakan sakit. Dia pulalah yang akan menciptakan obatnya. Sebenarnya yang
sakit adalah mata hatiku dan Junaid-lah dokternya,” ujarnya yakin.
Wudhu dalam kisah tadi tak hanya berpahala dan
bemanfaat bagi kesehatan, tapi juga memancarkan hidayah kepada orang-orang yang
berpikir. Dengan kata lain, keajaiban wudhu dapat membuat hati terbuka setelah
sekian lama tertutup. Mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw berlaku
untuk waktu yang sangat lama. Berbeda dengan nabi lain. Mukjizat mereka hanya sesaat
dan hanya berlaku sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar